Sabtu, 18 Januari 2014

Sejarah TAKO



Perguruan Karate-Do TAKO INDONESIA sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu Perguruan Karate-Do yang bernaung di bawah Federasi Olah Raga Karate-Do Indonesia (FORKI).
Perguruan ini didirikan oleh Alm. Drs. Syahrun Isa, MIAUP pada 24 Januari 1963 di Kota Tebing Tinggi.
Modal pokok berdirinya perguruan ini adalah teknik bertahan dan menyerang dengan tangan kosong ajaran Yth. Tuan ONDO TAKUGAWA, yang dikemudian hari baru diketahui sebagai Seni Karate dari kelompok Jiu Jitsu Karate (Crooked Karate). Disamping teknik ini, sedikit pengetahuan Silat yang didapat dari Yth. Bapak R.M. DIRJOATMODJO juga ada memberikan andilnya.
Sejak awal berdirinya Perguruan ini, sudah ada kecenderungan untuk menasionalisir jiwa dari teknik bela diri asing. Maksud ini mendapat dorongan yang kuat dari Bapak KANTOR TARIGAN, Walikota Tebing Tinggi Deli waktu itu. Kemudian pada akhir tahun 60-an perbendaharaan teknik Perguruan TAKO INDONESIA bertambah dengan bergabungnya seorang pemegang Sabuk Hitam penganut aliran Shotokan dari modern Karate, murid dari KEN KOESHASI, DAN  X Judo, DAN  V Shotokan pendiri KEN KOESHASI DOJO.
Sejak awal tahun 70-an, Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia mulai memfokuskan dirinya pada Olah Raga Karate-Do. Dalam tahun-tahun selanjutnya perbendaharaan Perguruan ini bertambah terus dengan adanya pengiriman siswa-siswa perguruan ke luar negeri untuk mempelajari Karate-Do. Untuk hal ini Perguruan TAKO Indonesia berterima kasih atas partisipasi dari Sdr. KWE SENG POH (DAN IV Kei Shin Khan) cq. Sdr. EFENDY DAUDSYAH dan  Sdr. YOSHIMASA ISHIKAWA (Mantan juara dunia Karate Kelas Bebas, DAN VI Shito Ryu) dalam penjajakan prestasi di bidang Olah Raga Karate-Do, Perguruan Tako Indonesia berulang kali mengadakan pertandingan di dalam dan luar negeri.
Pada awal tahun 70-an dengan BUDOKAN KARATE dan SKA, dan pada tahun 1975, perguruan TAKO INDONESIA mengikuti pertandingan yang diikuti oleh beberapa negara di Singapore. Dalam pertandingan ini Perguruan TAKO INDONESIA menduduki peringkat Runner Up.
Pada pertengahan tahun 1977, beberapa guru dari beberapa aliran yang ada Perguruan Karate-Do Tako Indonesia, berkumpul dan bermufakat untuk mencari bentuk teknik bela diri dan olah raga yang ideal bagi pengikut perguruan TAKO INDONESIA. Dimana bentuk teknik bela diri dan olah raga ini nantinya mempunyai tata cara yang disesuaikan dengan kepribadian Bangsa Indonesia yang Pancasilais.
Dan pada awal tahun 1979, tekad para guru ini dikukuhkan oleh Pengurus Besar di Perguruan TAKO INDONESIA.
Pengurus Besar Perguruan Tako Indonesia yang diketuaumumi Prof. DR. H. SUHARDIMAN, SE menginstruksikan Dewan Guru Perguruan Tako Indonesia untuk segera menyusun pola dasar teknik yang selaras dengan idealisme Pancasila yang sedang dikembangkan oleh Pengurus Besar di Perguruan TAKO INDOENSIA.
Dan pada tanggal 9 Agustus 1979, pola dasar teknik yang berkepribadian Bangsa Indonesia, tetapi masih jauh dari sempurna telah diperagakan untuk pertama kalinya di Kampus UNIVERSITAS INDONESIA Jakarta. Untuk selanjutnya Sejarah Perguruan Karate-Do Tako INDONESIA ini (yang nama Karate-Do  nya mungkin telah terhapus). Diharapkan untuk diisi oleh para cendikiawan, para pendekar dan patriot-patriot Bangsa Indonesia lainnya. (Sasana Krida “JALMA UTAMA” 19 Agustus 1979)

Visi dan Misi





  1. Membina fisik dan mental sesuai dengan Tri Cita Utama yakni : Perkasa, Rendah Hati dan Luhur Budi
  2. Membina rasa kekeluargaan/persaudaraan di antara anggota.
  3. Membina persaudaraan dan kerjasama dengan seluruh aliran karate dan seni beladiri lainnya.
  4. Memajukan, mewujudkan, membina dan menyelenggarakan seni beladiri dan olahraga karate di kalangan masyarakat sehingga menjadi beladiri dan olahraga rakyat sebagai dari cita-cita membentuk insan yang berwatak sesuai dengan Tri Cita Utama Tako.
  5. Turut serta membentuk manusia Indonesia seutuhnya sehat jasmani dan rohani yang merupakan unsur utama dalam menciptakan ketahanan nasional.
  6. Mengembangkan Seni Beladiri Karate-Do Tako Indonesia untuk dapat diterima secara universal di seluruh penjuru dunia.